Sabtu, 01 Januari 2011

SIAPKAN 20 UJI COBA

Badan Tim Nasional (BTN) langsung gerak cepat. Mereka mengklaim sudah menyiapkan 20 uji coba internasional bagi tim nasional (timnas) Indonesia untuk persiapan agenda selanjutnya.

Cara ini digunakan BTN untuk menekan sindrom pemain saat menjalani away. Mentalitas dan kegagalan timnas secara teknis disebut sebagai penyebab kekalahan pasukan Merah Putih pada leg pertama final Piala AFF 2010. Indonesia pun takluk dari tuan rumah Malaysia tiga gol tanpa balas di Stadion Bukit Jalil.

Firman Utina dkk akhirnya kalah agregat 2-4, setelah laga di Jakarta hanya menang 2-1. Salah satu evaluasi soal kegagalan timnas pun langsung disikapi dengan solusi uji coba. Demi mengatasi problem tersebut, BTN menyiapkan agenda uji coba internasional.

Jumlah pertandingan yang mencapai 20 laga tak semua dimainkan di Tanah Air. Namun, skuad Merah Putih akan melakoni pemanasan di luar negeri. ”Jam terbang timnas menjalani uji coba di luar negeri sangat kurang. Hal ini jadi salah satu penyebab kekalahan di Piala AFF, kemarin. Kami menyiapkan laga uji coba away,” ungkap Wakil Bidang Teknis BTN Iman Arif.

Menjelang mengikuti Piala AFF 2010, empat uji coba internasional semuanya digelar di dalam negeri. Skuad Merah Putih menjalani laga perdana saat menjamu semifinalis Piala Dunia 2010 Uruguay. Pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), timnas kalah telak 1-7. Firman dkk juga menghadapi Maladewa di Stadion Siliwangi, Bandung.

Pada pertandingan ini pasukan Merah Putih unggul tiga gol tanpa balas. Dua uji coba lain digelar di Palembang. Tampil Stadion Gelora Sriwijaya (SGS) Jakabaring, Indonesia dua kali menang. Laga pertama Firman dkk mengalahkan Timor Leste dengan skor telak 6-0. Lalu pada pemanasan kedua di Bumi Sriwijaya, timnas mengalahkan Taiwan 2-0. Harapan timnas merasakan atmosfer away pada semifinal leg pertama Piala AFF 2010 punah.

Sebab, AFF memindahkan homeground Filipina ke SUGBK. Semua itu karena Filipina tak memiliki stadion layak untuk laga internasional. ”Kami yakin semakin banyak uji coba internasional, jam terbang dan mental pemain akan matang. Mereka akan mendapatkan banyak pengalaman, terutama saat berada di luar negeri. Total target 20 uji coba itu sudah cukup. Saat ini kami sedang menyusun komposisi uji coba tersebut,” ungkap Iman.

Iman lalu menambahkan, total uji coba internasional tersebut diperuntukkan bagi persiapan tiga event timnas. Agenda timnas tersebut terdiri atas Pra-Olimpiade 2012, SEA Games (SEAG) 2011, dan Pra-Piala Dunia 2014. Dua ajang tersebut untuk timnas U-23 dan satu agenda bagi pasukan senior Merah Putih. Untuk Pra-Olimpiade, timnas U-23 sudah menyiapkan agenda seleksi pemain pada 7–13 Januari. Empat hari berikutnya mereka menjalani training camp (TC).

Timnas U-23 akan menghadapi Turkmenistan pada 23 Februari dan 3 Maret. ”Total 20 uji coba itu belum termasuk persiapan SEAG 2011. Untuk SEAG nanti akan kami siapkan lagi uji coba internasionalnya. Yang jelas, saat ini kami membidik tim kuat dan seimbang sebagai lawan,” lanjutnya. BTN mengatakan, Belanda dan Pantai Gading tetap masuk proyeksi calon lawan timnas.

Selain dua kontestan Piala Dunia 2010 tersebut, skuad Merah Putih juga tetap membidik calon lawan dari Asia. Mereka memprioritaskan Jepang dan Korea Selatan (Korsel) sebagai lawan uji tanding potensial dari Asia. ”Semua uji coba akan kami padatkan. Komposisi home and away akan dihitung, mana jatah senior atau U-23. Tapi, Belanda dan Pantai Gading tetap masuk rencana. Kami juga optimistis bisa menghadapi Jepang atau Korsel,” lanjut Iman.

Uji coba internasional melawan timnas level atas dunia sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun lalu. Namun, BTN hanya mampu mendatangkan Uruguay. Jadi, rencana 2011 semoga matang dan pemanasan skuad Merah Putih bakal berkualitas. Sementara itu, mantan Pelatih Timnas Benny Dollo menjelaskan, uji coba internasional dengan status away sangat dibutuhkan skuad Merah Putih. Namun, timnas juga memperbanyak improvisasi rencana taktik dan strategi.

”Uji coba internasional ke luar mutlak diperlukan. Bila perlu, porsinya paling besar. Tapi, sisi teknis juga jangan dilupakan. Timnas harus memperkaya diri dengan taktik dan strategi baru untuk setiap laga. Setelah melawan Laos, mereka terlihat stagnan. Timnas sebelumnya hanya kalah dengan selisih 0-1, tidak sampai 0-3,” tandas Bendol, sapaan Benny.

(estu santoso/seputar-indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar