Sabtu, 08 Januari 2011

MAGNET IRFAN BACHDIM


Genderang Liga Primer Indonesia (LPI) akan resmi ditabuh di Stadion Manahan, Solo, sore ini. Duel Solo FC versus Persema akan menjadi gong pembuka kompetisi yang diharapkan membawa perubahan dalam sepak bola Tanah Air.

Baik tuan rumah Solo FC maupun sang penantang Persema tidak ingin LPI dipandang sebelah mata. Kedua tim siap menampilkan permainan atraktif di lapangan. Seluruh amunisi yang dimiliki kedua tim bakal diturunkan untuk menjaga gengsi kompetisi. Sosok Irfan Bachdim di kubu Persema menjadi magnet tersendiri di partai ini. Saat tim berjuluk Laskar Ken Arok tersebut menjajal lapangan Stadion Manahan, kemarin, antuasiasme publik Solo begitu tinggi untuk melihat lebih dekat ikon baru tim nasional Indonesia tersebut.

Pelatih Persema Timo Scheunemann memahami betul kondisi ini. Dia berjanji akan memainkan pemain blasteran Indonesia- Belanda tersebut sejak menit awal. Selain Irfan, Persema masih memiliki satu lagi idola baru di pentas sepak bola Indonesia, yakni Kim Jeffrey Kurniawan. Sayang, cedera kaki yang dialami pemain berdarah Indonesia-Jerman itu membuatnya sulit tampil penuh.

Kim sempat istirahat empat bulan tidak menyentuh bola. Kemampuan dia otomatis menurun. Ototnya masih sangat lemah, dan jika dipaksakan akan tambah cedera. ”Kim tidak masuk starting line-up. Namun, saya akan tetap memainkannya meskipun dengan durasi yang tidak lama. Saya akan melihat terlebih dahulu situasi di lapangan nanti,” kata Timo dalam jumpa pers di Hotel Novotel, Solo, kemarin.

Sejatinya, bukan hanya Kim yang dibekap cedera. Persema juga harus mengistirahatkan sejumlah pemain lain, seperti Firman Basuki dan Sutaji. Pilar belakang Abanda Herman juga tidak bisa dimainkan di partai ini karena sedang mengurus izin di Kamerun. Persema juga kehilangan Reza Mustofa yang saat ini masih mengikuti seleksi di timnas Indonesia U-23. ”Kami sudah menyiapkan pemain-pemain pengganti yang kualitasnya tidak jauh berbeda.

Dengan kata lain, Persema akan tetap tampil atraktif dan menyerang pada pertandingan besok (hari ini),” tandasnya. Mengenai Solo FC, Timo mengaku masih buta kekuatan calon lawannya itu. Solusinya, kini Persema fokus pada tim sendiri. ’’Kami berupaya menyerang di kadang sendiri ataupun lawan. Harapan kami wasitnya sehat,’’ katanya.

Menurut Timo, bergulirnya LPI merupakan sejarah bagi Indonesia karena hal ini demi kebaikan persepakbolaan di Tanah Air. Karena itu, Timo mengaku dari awal berkomitmen kepada LPI dan tidak membenci orang tertentu, dia hanya pro-Indonesia. ’’Saya memiliki idaman bukan SEA Games, AFF, Asian Cup, tetapi Indonesia dapat maju ke Piala Dunia. Hal ini butuh perubahan yang drastis,” tandasnya.

Optimisme juga berembus di kubu tuan rumah Solo FC. Meskipun lebih banyak mengandalkan pemain-pemain muda, bukan berarti tim berjuluk Singa Keraton itu akan mudah ditaklukkan. Tampil di depan publik sendiri, Satria Aji Saputra dkk akan memberikan perlawanan sengit terhadap lawannya tersebut. Pelatih Solo FC asal Serbia Branco Babic mengungkapkan, timnya akan lebih mengandalkan kolektivitas dalam bermain.

Selain itu, kecepatan yang dimiliki amunisiamunisi muda Solo FC juga diharapkan mampu memberikan ancaman serius terhadap gawang Persema. ”Kami buta kekuatan lawan. Persema memiliki Irfan, Kim, serta sederet pemain berkualitas lainnya. Namun, yang ada di lapangan adalah 11 pemain Persema melawan 11 pemain kami. Kami siap memberikan kejutan di laga perdana ini,” ujarnya.

( abdul haris/Seputar Indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar