Sabtu, 08 Januari 2011

Klub Menyeberang, 17 Pemain Bebas Transfer


PT Liga Indonesia (Liga) mengklaim sedikitnya 17 pemain memilih bertahan di Djarum Indonesia Super League (ISL) 2010/2011.

Mereka berasal dari tiga klub yang menyeberang ke Liga Primer Indonesia (LPI). Liga sudah mendata sedikitnya 17 pemain memilih ISL. Sebelumnya PSM Makassar, Persema Malang, dan Persibo Bojonegoro memilih mundur dan bergabung dengan LPI. Pemain PSM yang memilih bertahan sedikitnya tujuh nama. Para punggawa PSM yang tak mau ikut ke LPI, antara lain Hendra Ridwan, Supriyono, Djayusman Triasdi, Fandy Edi, Faturochman, Andi Oddang, Diva Tarkas.

Persema hanya menyisakan Jefry Dwi Hadi, pemain yang enggan membela klubnya di LPI. Tujuh pemain Persibo juga diklaim menolak tawaran bergabung dengan LPI. Amunisi Persibo itu antara lain Slamet Nurcahyo, Rudi Widodo, Samsul Arif, Cucu dan Hidayat. Selain itu, ada juga duo kiper Syaifudin dan Dwi Kuswanto plus legiun impor Victor da Silva. ”Saat ini baru ada 17 pemain yang sudah mengonfirmasikan memilih bertahan di ISL.

Tapi, kami belum tahu berapa jumlah akhir pemain yang bertahan. Bisa saja jumlahnya bertambah karena pemain asing juga dihitung. Proses pendataan masih berlanjut. Yang jelas, Liga memutuskan secara definitif tiga klub itu mundur dari ISL. Mereka terdegradasi ke Divisi I,” ungkap CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono, kemarin.

Pemain asing yang bergabung dengan tiga klub tersebut berjumlah 12. Rinciannya, empat amunisi impor berkostum PSM dan tiga nama merumput di Persema. Untuk Persibo, mereka memakai jasa lima pemain impor. Namun, dari total jumlah tersebut hanya pilar asing PSM Marwan Sayedeh yang memutuskan bergabung dengan skuad Juku Eja di LPI. Joko menambahkan, Liga tetap menanggung gaji bulanan pemain tersebut.

’’Semua pemain asing memilih bertahan. Hanya Marwan yang ikut PSM ke LPI. Kami hormati keputusan semua. Liga otomatis akan menanggung gaji mereka berikutnya,’’ ujarnya. Mengacu kepada kontrak lama, untuk 17 pemain itu, Liga harus menyiapkan anggaran Rp637,5 juta per bulan. Nilai tersebut berasal dari rata-rata gaji bulanan pemain. Mereka menurut Liga mendapatkan kontrak antara Rp500 juta–700 juta per musim. Namun, down payment (DP) 25% sudah terbayarkan.

Gaji per bulan dihitung dari nilai kontrak sisa 75% dibagi 12. ’’Kami tetap akan menghitung secara detail semua pembiayaan. Bukan hanya gaji pemain, kami juga harus menghitung klaim klub dan sponsorship. Tapi, untuk perubahan jadwal sudah clear,” tutur Joko. Demi mengakomodasi nasib 17 pemain tersebut, bursa transfer darurat sudah dibuka bagi mereka mulai Senin (17/1). Namun, transfer paruh musim baru dilaksanakan Februari.

Liga juga sudah melakukan revisi laga dan penghitungan ulang klasemen sudah dilakukan. Jadwal revisi pascamundurnya tiga klub sudah dirilis pada Jumat (7/1), tapi hanya sisa putaran pertama ISL. Mundurnya tiga klub tersebut membuat Liga kehilangan lebih dari 70 laga sampai akhir musim. Sebab, tiga klub yang mundur rata-rata sudah menjalani tiga laga. ”Jadwal sudah disesuaikan.

Kami hanya menghilangkan nomor laga klub yang mundur. Sebab, beberapa waktu lalu, perubahan laga sudah dilakukan. Perubahan juga terjadi di ISL U-21, karena Pelita Jaya masuk grup tengah,” tutur pria asal Ngawi itu. Liga memang sudah memindahkan sedikitnya 13 laga, terutama pada pekan pertama Januari.

Ilustrasinya, laga Sriwijaya FC (SFC) kontra Persib yang seharusnya digelar pada Minggu (2/1) ditunda menjadi Sabtu (12/2). Dua away Persija juga mengalami revisi. Laga Bontang kontra Persija seharusnya digelar hari kedua tahun ini, tapi akhirnya direvisi menjadi Kamis (10/2). Lalu, tur Persija ke markas Persisam Putra Samarinda juga baru digelar Rabu (23/2).

(wahyu argia/Seputar Indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar